10 Tradisi Idul Fitri yang Tetap Dilestarikan | Beauty Moms
10 Tradisi Idul Fitri yang Tetap Dilestarikan
Tiap tahun, hari raya idul fitri di Indonesia menjadi momen yang begitu ditunggu. Tradisi yang melekat dalam perayaan Idul Fitri begitu terasa. Karena pada saat itulah, seluruh keluarga berkumpul dan bergembira. Perayaan Idul Fitri atau lebaran menjadi sebuah tradisi menarik dan unik karena kekayaan budaya Indonesia.
Setiap daerah memiliki tradisi perayaan Idul Fitri. Namun ada juga beberapa tradisi hari raya Idul Fitri yang meluas dan dilakukan hampir di seluruh Nusantara. Nah, apa saja sih tradisi hari raya idul fitri yang tetap dilestarikan?
1. Mudik
Mudik menjadi tradisi hari raya idul fitri yang paling fenomenal. Kata mudik sebenarnya berasal dari kata ‘udik’ yang artinya kampung, desa atau dusun. Dalam istilah Jawa, mudik merupakan singkatan dari ‘mulih dilik’ yang artinya pulang sebentar. Ini merupakan momentup para perantau kembali ke kampung halamannya dan mengambil libur beberapa hari dari pekerjaannya.
Foto dokumen pribadi Buna Mirza untuk Beautymom
Tradisi mudik sudah ada sejak dahulu kala. Semenjak kota menjadi daya tarik mencari pekerjaan. Dalam momen mudik, biasanya kota-kota besar akan terlihat lengang sedangkan perkampungan akan lebih ramai karena kepulangan para pemudik. Selain itu, menjelang hari raya, lalu lintas juga akan semakin padat dengan kendaraan.
Para pemudik biasanya pulang menggunakan berbagai alat transportasi, seperti pesawat terbang, kereta api, kapal laut, dan bus. Tak jarang pula, mereka menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor
2. Halal bi Halal
Salah satu hal yang melekat pada saat Idul Fitri adalah acara halal bi halal. Makna dari halal bi halal adalah kesalahan yang telah dilakukan selama ini dimaafkan. Semua kesalahan dianggap sudah melebur, tidak ada lagi, dan kembali kosong-kosong seperti sebelumnya.
Pada momen ini setiap kerabat maupun sahabat saling bersilaturahmi. Dalam halal bi halal juga berbarengan tradisi sungkem pada orang yang lebih tua. Tradisi tersebut berasal dari budaya tanah Jawa, sebagai bentuk penghormatan ataupun sebagai bentuk permintaan maaf. Sungkeman merupakan ritual yang tak terlewatkan saat Idul fitri tiba.
Tradisi yang mungkin hanya bisa ditemukan di Indonesia ini memiliki suasana yang hangat dan menyenangkan karena para keluarga bisa berkumpul dan saling memaafkan.
3. Ketupat
Ketupat menjadi makanan yang nyaris selalu ada saat perayaan Idul Fitri. Ini merupakan makanan pokok berbahan beras berbungkus janur berwarna hijau kekuningan. Bukan sekedar makanan biasa, ketupat sendiri memiliki makna khusus bagi masyarakat Muslim di Nusantara. Ada filosofi tersendiri kenapa makan ketupat menjadi tradisi saat Lebaran dan masih dilestarikan sampai sekarang.
Ketupat, dalam istilah Jawa bisa bermakna ngaku lepat alias mengaku kesalahan. Bentuk ketupat yang berupa segi empat juga bermakna, yaitu kiblat papat lima pancer. Artinya empat arah mata angin dan satu pusat yang berarti kemanapaun arah jalan hidup manusia, pusatnya tetap kembali kepada Allah SWT.
Ketika dibelah, ketupat memiliki warna putih sebagai lambang kebersihan setelah bermaaf-maafan. Biasanya ketupat disajikan bersama lauk atau makanan bersantan. Perpaduan ketupat dan santan ini juga punya makna filosofis. Santan atau santen memiliki makna serupa dengan ketupat yaitu pangapunten atau memohon maaf.
Baca : Tutorial Model Hijab Mudah Untuk Lebaran
4. Saling Mengirim Makanan
Pada perayaan Idul Fitri setiap rumah akan membuat beragam makanan guna menyambut tamu.Tak hanya makanan berat, beberapa camilan seperti kue-kue rasanya wajib ada di meja tamu.
Foto dokumen pribadi Buna Mirza untuk Beautymom
Fadly Rahman, Sejarawan kuliner Universitas Padjadjaran mengatakan, ragam hidangan Idul Fitri merupakan tradisi yang sudah ada sejak awal abad ke-20. Masyarakat pribumi dan Eropa pada saat itu ternyata saling memberi makanan jika salah satu dari mereka sedang memiliki hari raya. Dulu, ketika Idul Fitri, orang Eropa kerap mengirim kue-kue kering seperti kastangel dan nastar kepada pribumi.
Rupanya tradisi tersebut masih berlanjut hingga saat ini. Biasanya, saat Idul Fitri antartetangga akan saling memberikan makanan seperti opor ayam atau makanan lainnya. Bahkan ada juga yang mengadakan acara makan bersama dengan bertukar makanan antartetangga.
5.THR
Ini dia yang ditunggu-tunggu, adanya tunjangan hari raya alias THR. THR merupakan tradisi Idul Fitri yang tetap lestari. Awalnya, tradisi tersebut adalah kebijakan perusahaan untuk memberikan tunjangan tambahan kepada para karyawan. Tunjangan ini sebagai bonus hari raya. Tapi tradisi bagi-bagi uang tersebut rupanya juga merambah ke beberapa daerah tertentu di Indonesia.
Orang dewasa yang sudah bekerja biasanya akan memberi “salam tempel” untuk anak-anak.Yang menarik, uang yang diberikan adalah uang kertas baru dengan nominal tertentu. Selain itu, ada tradisi memasukkan uang THR menggunakan amplop yang unik dan khas anak-anak sebelum dibagikan. Hal inilah yang membuat penukaran uang di bank meningkat saat lebaran.
6.Baju Baru
Meski tidak wajib, namun membeli baju baru, terutama untuk anak-anak menjadi tradisi Idul Fitri yang masih bertahan. Tak heran jika menjelang hari raya, toko baju penuh pembeli.
Namun, dengan maraknya market place saat ini, memberi baju bisa dari rumah saja. Memang, membeli baju baru sebenarnya bisa dilakukan kapan saja, namun di Indonesia tampaknya sudah menjadi tradisi jika setiap Lebaran, orang akan memakai baju baru.
7.Ziarah Makam
Mengingat leluhur yang sudah wafat mendahului kita, menjadi sebuah tradisi tersendiri di Indonesia. Menjelang puasa maupun saat Idul Fitri, masyarakat akan menyempatkan diri berkunjung ke makam untuk memanjatkan doa bagi keluarga dan kerabat yang telah berpulang.
Foto dokumen pribadi Buna Mirza untuk Beautymom
Lantunan ayat-ayat suci dan doa kepada orang-orang yang mereka cintai menjadi pemandangan khas saat ziarah makam. Setiap yang berkunjung selalu berharap agar almarhum maupun almarhumah senantiasa dalam naungan-Nya. Tak lupa kegiatan tersebut biasanya dilanjutkan dengan tabur bunga.
8. Rekreasi
Libur Idul Fitri akan dimanfaatkan masyarakat untuk bersilaturahmi. Selain itu, momen tersebut juga ada yang mengisinya dengan rekreasi mengunjungi tempat wisata.
Foto dokumen pribadi Buna Mirza untuk Beautymom
Rasanya pasti menyenangkan jalan-jalan bersama keluarga. Obyek wisata biasanya penuh dengan wisatawan saat lebaran tiba. Beberapa tempat wisata yang ramai dikunjungi adalah pantai. Bahkan ada beberapa daerah tertentu yang memiliki tradisi ke pantai untuk berekreasi saat lebaran.
Baca : Model Kebaya Cantik untuk Lebaran
9. Petasan
Walaupun dilarang, tradisi menyalakan petasan sudah melekat di Indonesia. Larangan menyalakan petasan yang berbahaya tidak membuat warga berhenti melakukan tradisi tersebut. Mereka menggantinya dengan kembang api yang lebih aman.
Suara petasan atau kembang api pada saat Lebaran menjadi suara yang cukup dirindukan dan memiliki keunikan sendiri.
10. Promo Ramadan/Lebaran
Menjelang Idul Fitri, keinginan berbelanja memenuhi kebutuhan lebaran semakin meningkat. Maka, banyak toko offline maupun online berlomba menggelar diskon ramadan. Mereka akan memberikan promo semenarik mungkin untuk para pembeli. Bagi Anda yang gemar berbelanja, ramadan ini adalah suatu momen yang sangat spesial untukmendapat diskon gede-gedean.
Menjelang Idul Fitri, keinginan berbelanja memenuhi kebutuhan lebaran semakin meningkat. Maka, banyak toko offline maupun online berlomba menggelar diskon ramadan. Mereka akan memberikan promo semenarik mungkin untuk para pembeli. Bagi Anda yang gemar berbelanja, ramadan ini adalah suatu momen yang sangat spesial untukmendapat diskon gede-gedean.
Unik dan menarik bukan tradisi idul fitri di negeri kita? Pasti salah satunya adalah momen tak terlupakan buatmu. Yuk tetap menjaga tradisi baik ini, supaya tak goyah meski digempur modernisasi. (buna mirza)