BeautyMom

Anak Sudah Siap Makan, Ini Lima Poin Penting MPASI Rumahan ala WHO | Beauty Moms

Cover Image for Anak Sudah Siap Makan, Ini Lima Poin Penting MPASI Rumahan ala WHO | Beauty Moms
BM
Buna Mirza

Anak Sudah Siap Makan, Ini Lima Poin Penting MPASI Rumahan ala WHO

Dulu waktu hamil anak pertama, saya pergi ke dokter kandungan untuk memeriksakan kondisi kehamilan. Dokter yang memeriksa memberikan nasehat yang cukup berkesan. Dia bilang, ibu adalah orang dewasa yang bisa mencari makanan sendiri. Sedangkan bayi yang ada di dalam perut, sangat tergantung dengan ibu. Dia belum berdaya menghidupi dirinya sendiri.

Nasehat itu sangat melekat dalam ingatan. Saya menjadi sadar, memiliki seorang anak berarti sepaket dengan cara merawatnya. Tidak bisa coba-coba. Apa yang kita berikan padanya, sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya di masa depan.

Lihat saja, ibu-ibu hamil dengan sangat telaten meminum berbagai vitamin untuk kesehatan diri dan bayinya. Ketika sudah melahirkan, ibu juga berusaha mengkonsumsi makanan sehat yang dipercaya bisa melancarkan ASI.

Terbaik Berikan ASI Ekslusif

Setiap ibu, pasti berharap bisa memberi ASI Eksklusif pada buah hatinya. Tren menyusui memang semakin meningkat. Orang tua memiliki kesadaran yang lebih tinggi untuk memberikan ASI sebagai makanan dan minuman paling sempurna dan tepat bagi bayi di awal kehidupannya hingga enam bulan.

Terbaik Berikan ASI Ekslusif Anak Sudah Siap Makan, Ini Lima Poin Penting MPASI Rumahan ala WHO

Apalagi, penelitian sudah membuktikan, ASI mengandung enzim yang mudah dicerna yang tidak ada pada minuman lain. Selain itu, ASI juga mengandung antibodi. Sehingga bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif, daya tahan tubuhnya akan jauh lebih baik.

Kalori dan gizi yang terdapat dalam ASI juga sudah sangat sesuai dengan kebutuhan bayi. Ketika meminum ASI bayi tidak akan mengalami obesitas. Bayi juga tidak akan kekurangan gizi walau hanya meminum ASI.

Setelah 6 Bulan Baru Butuh Makanan Pendamping

Ketika bayi berusia 0 hingga 6 bulan bayi membutuhkan 900 ml ASI per hari. Namun setelah enam bulan, kecukupan ASI mulai berkurang menjadi 500-600 ml per hari. Artinya ASI hanya mampu menyediakan setengah dari kebutuhan total energi untuk bayi 6-12 bulan. Sehingga perlu tambahan energi dari makanan selain ASI. Ibu perlu memperhatikan soal ini, karena makanan tersebut akan mencukupi kebutuhan energi untuk aktivitas bayi.

MPASI ala WHO

Zat besi yang ada di dalam tubuh bayi sejak dalam kandungan, cadangannya mulai berkurang ketika memasuki usia 6 bulan. ASI hanya bisa memenuhi sedikit kekurangan zat besi tersebut. Sehingga perlu tambahan zat besi dari makanan lain.

Tren MPASI Rumahan Terstandar WHO

Zat besi sangat berperan untuk mendukung perkembangan kecerdasan bayi, menunjang pertumbuhannya, juga membuat daya tahan tubuhnya meningkat. Selain itu, zat besi akan membentuk sel darah merah di tubuh bayi.

Melihat fakta tersebut, sudah saatnya mempersiapkan diri untuk membuat makanan pendamping ASI atau yang biasa disebut MPASI. Tren yang berkembang sekarang adalah membuat MPASI sesuai dengan rekomendasi WHO dan UNICEF berupa makanan rumahan yang berkualitas, menggunakan bahan lokal dan alami serta dibuat sendiri.

Utuk membuat MPASI rumahan yang berkualitas, simak lima poin penting berikut ini

1. Kapan Usia yang Tepat Memberi MPASI

Berdasarkan rekomendasi The American Academy of Pediatric (APP), MPASI sebaiknya dimulai saat bayi berusia 6 bulan. Pada usia tersebut sistem pencernaan bayi sudah baik dan siap menerima makanan selain ASI.

Anak Sudah Siap Makan, Ini Lima Poin Penting MPASI Rumahan ala WHO

Pemberian MPASI dini atau sebelum usia enam bulan memiliki banyak resiko, antara lain bayi mudah tersedak karena lidahnya belum terampil menerima makanan. Bayi yang siap makan memiliki tanda-tanda seperti berat badan bayi sudah dua kali berat badannya waktu lahir. Selain itu bayi juga dapat mengendalikan lidah saat menerima makanan yang disuapkan melalui sendok.

Tanda lainnya adalah jika bayi melihat orang dewasa makan, dia terlihat tertarik dan ingin meraih makanan tersebut serta membuka mulutnya. Selain itu duduknya sudah bisa tegak dan stabil menyangga kepalanya.

2. Membuat Makanan Sendiri

MPASI disarankan dibuat sendiri di rumah dengan bahan baku lokal yang alami. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) makanan olahan sendiri tentu akan lebih sehat dan memenuhi kriteria gizi seimbang. Dan yang paling disenangi para ibu adalah, makanan rumahan pasti lebih hemat.

Membuat Makanan Sendiri

Bahan lokal yang ada di sekitar rumah, selain mudah didapat juga lebih bervariasi. Bayi bisa menikmati beragam cita rasa dari bahan makanan tersebut. Seharusnya tinggal di negara tropis seperti Indonesia, membuat kita bersyukur karena aneka buah, sayur, protein nabati maupun hewani tersedia begitu banyaknya.

3. Beri Bumbu Sebagai Pengganti Rasa

Selama ini, banyak yang berpikir jika makanan bayi tidak diberi garam dan gula, bayi tidak akan doyan makan karena tidak enak. Padahal penambahan gula dan garam bisa berpengaruh terhadap tubuh bayi.

penyedap rasa

Bayi berusia 0 sampai 6 bulan hanya membutuhkan kurang dari 1 gram per hari. Untuk bayi berusia 6-12 bulan membutuhkan 1 gram per hari. Sebenarnya jumlah tersebut sudah terpenuhi oleh ASI dan juga MPASI yang berasal dari bahan-bahan alami.

Pemberian garam pada bayi bisa membuat ginjal bayi bekerja lebih keras karena fungsinya yang masih terbatas. Demikian juga dengan gula, tidak perlu menambahkan gula ke dalam MPASI. Tanpa disadari, asupan gula sudah terdapat dalam makanan alami yang mudah diperoleh sehari-hari seperti dari buah maupun dari karbohidrat kompleks misalnya ubi, singkong, kentang dan sebagainya.

Tak Perlu Gula Apalagi Vetsin

Penambahan gula justru bisa menimbulkan resiko obesitas dan mempercepat kerusakan gigi bayi. Satu lagi, jangan tambahkan bahan sintetis seperti vetsin dan penyedap rasa. Bisa dipastikan tubuh bayi tidak membutuhkannya.

Mungkin kita takut makanan bayi jadi hambar tanpa garam dan gula? Jangan khawatir. Bayi yang baru dikenalkan MPASI belum mengenal apa itu hambar. Jangan samakan lidah bayi dengan lidah orang dewasa yang sudah mengenal rendang, soto, dan sate ayam. Lidah bayi benar-benar masih polos.

Lalu, untuk memperkaya rasa dan memperkuat aroma makanan, apa yang harus dilakukan? Cukup menambahkan bumbu aromatik seperti bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, lengkuas, biji pala, daun salam, daun jeruk dan sebagainya dalam jumlah sedikit.

Jika mom ingin memberi bayi protein hewani seperti ikan, daging, bumbu tersebut bisa menghilangkan bau amis pada makanan. Bisa pula menambahkan kayu manis saat membuat pure (bubur halus/lembut) apel misalnya.

4. Panduan Pemberian MPASI Rumahan versi WHO

WHO memberi panduan pemberian MPASI agar memudahkan para ibu untuk memberi menu keluarga yang bergizi. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, menurut WHO, usia yang pas dalam pemberian MPASI adalah setelah enam bulan. Jika terlalu dini, pencernaan bayi belum siap. Sebaliknya, jika terlambat, bayi bisa kekurangan nutrisi sehingga tumbuh kembangnya terhambat.

MPASI ala WHO

Frekuensi pemberian makan bayi adalah sebagai berikut. Saat awal MPASI diberikan 1 hingga 2 kali. Usia 6 sampai 9 bulan diberi makan 2-3 kali sehari ditambah 1-2 kali camilan. Usia 9-12 bulan diberi 3 kali makan dan 2 kali camilan.

Baca Juga : 15 Hadiah Terindah untuk Menyambut Kelahiran Bayi

Untuk takaran mungkin masih bertanya-tanya, berapa kira-kira suapan yang harus diberikan? Berapa sendok makan ya? Di awal MPASI bisa memberi bayi sebanyak 2-3 sdm dewasa per porsi makan. Satu sendok makan setara dengan 15 ml.

Secara bertahap, ketika bayi memasuki usia 6-9 bulan, bisa menambah asupannya menjadi 3 sdm dewasa sampai 125 ml per porsi makan. Sedangkan usia 9-12 bulan dari 125 ml hingga 250 ml per porsi makan.

Mulai dari Bubur Halus

Meskipun membuat MPASI ala rumahan namun harus patuhi panduan WHO. Terbaru terkait tekstur makanan yang diberikan kepada bayi adalah bubur halus semikental. Semikental artinya ketika ditaruh dalam sendok dan dituang buburnya tidak tumpah mengucur tapi jatuh perlahan.

Anak Sudah Siap Makan, Ini Lima Poin Penting MPASI Rumahan ala WHO bubur

Beberapa minggu setelah memulai MPASI sampai usia 9 bulan, secara bertahap bisa menaikkan teksturnya lebih kental lagi atau dikenal sebagai bubur saring.

Sebagai contoh bisa dengan cara melumatkan nasi menggunakan sendok dengan cara ditekan-tekan hingga lumat. Nah, mulai sembilan bulan, anak sudah bisa mengkonsumsi makanan lembek.Untuk sayur bisa mencicang halus makanan tersebut. Nanti setelah usia satu tahun anak akan terbiasa dengan tekstur makanan yang sama dengan orang dewasa.

Meski masih bayi, boleh kok memberi makanan yang bervariasi. Keberagaman makanan diperlukan agar memenuhi semua unsur gizi yang diperlukan. Karena jika satu jenis saja, maka gizinya tidak akan lengkap. Sebagai perkenalan MPASI, memang disarankan memberi bubur kental/pure tunggal yang terdiri dari satu jenis makanan tanpa dicampur.

Misalnya hari pertama mengenalkan nasi, hari kedua tempe sebagai asupan protein nabati, hari berikutnya bayam, hari berikutnya lagi mengenalkan buah pir dan seterusnya. Tapi pada minggu ketiga, sebaiknya sudah mengenalkan bubur halus dengan menu lengkap yang terdiri dari karbohidrat, sayur, protein nabati (kacang-kacangan), dan protein hewani.

5. Bahan-bahan MPASI Rumahan Ala WHO yang Dibutuhkan

Berbagai bahan makanan untuk MPASI bisa ditemukan di sekitar kita. Sejumlah unsur harus terpenuhi, antara lain

– Karbohidrat

karbohidrat Anak Sudah Siap Makan, Ini Lima Poin Penting MPASI Rumahan ala WHO

Karbohodrat memiliki fungsi sebagai zat tenaga atau sumber energi. Contoh karbohidrat yang bisa digunakan sebagai MPASI adalah nasi, jagung manis, singkong, outmeal, gandum, labu kuning, kentang dan sebagainya.

– Sayuran

sayuran Anak Sudah Siap Makan, Ini Lima Poin Penting MPASI Rumahan ala WHO

Sayuran memiliki kandungan mineral, vitamin dan kaya antioksidan. Negara kita memilki banyak sekali ragam sayur yang bisa mom pilih seperti wortel, brokoli, bayam, katuk dan sebagainya.

– Protein

Protein berfungsi sebagai zat pembangun. Mengkonsumsi protein dapat membentuk dan memperbaiki sel dan jaringan dalam tubuh. Sumber protein sendiri ada dua jenis yakni nabati dan hewani. Sumber protein nabati misalnya tempe, tahu, kacang merah,kacang hijau dan jenis kacang-kacangan lainnya.

Anak Sudah Siap Makan, Ini Lima Poin Penting MPASI Rumahan ala WHO protein

Sedangkan protein hewani berasal dari hewan berupa daging ayam, daging sapi, telur, ikan, susu dan sebagainya. Lalu mana yang lebih penting dikonsumsi, protein nabati atau hewani? Dua-duanya merupakan sumber zat yang penting bagi tubuh.

– Buah

Buah sama seperti sayuran memilki kandungan vitamin dan mineral yang sangat baik bagi fungsi organ tubuh. Buah bisa dijadikan menu camilan bagi bayi MPASI.

buah Anak Sudah Siap Makan, Ini Lima Poin Penting MPASI Rumahan ala WHO

Saat usia 6 bulan, buah bisa dikenalkan dengan takaran satu sendok teh hingga dua sendok makan. Sedikit demi sedikit bisa menaikkan porsinya seiring bertambahnya usia.

– Lemak

Lemak dibutuhkan bagi proses tumbuh kembang anak.Contoh lemak sebagai sumber energi tambahan adalah minyak zaitun, butter, margarin, minyak sayur, santan dan lain-lain. Pilih yang paling mudah didapat dan juga sehat. Lemak tersebut bisa ditambahkan sekitar 1 sdt per hari ke dalam makanan bayi yang akan disantap.

lemak Anak Sudah Siap Makan Ini Lima Poin Penting MPASI Rumahan ala WHO

Nah, setelah melihat beberapa poin di atas, mudah-mudahan bisa mendapat informasi yang tepat dalam pemberian MPASI. Yang harus diperhatikan bila anak memiliki alergi terhadap makanan tertentu. Ini perlu mengamati reaksi alergi yang terjadi pada anak selama masa MPASI.

Tak kalah penting adalah harus sabar dalam menghadapi bayi yang baru belajar makan. Jangan putus asa saat buah hati mengalami gerakan tutup mulut (GTM). Pada umumnya bayi mungkin menolak jenis makanan tertentu, sehingga harus pandai-pandai mengakalinya. Mungkin dengan membuat bentuk makanannya lebih menarik dan membuat menu yang lebih bervariasi. Selamat berjuang beautiful mom! (bunamirza)

Yuk Share Artikel Ini ! Ini Etika Orang Korea Saat Makan, Ada yang Sama Ngga sih dengan Orang Indonesia

7 Pasangan Selebriti Indonesia yang Menginspirasi dan Kemesraannya Bikin Iri!