Body Shaming Sangat Melukai Wanita, Ini Beberapa Kategorinya

Menyinggung kondisi fisik dan bentuk tubuh alias body shaming akan sangat melukai wanita. Sekalipun dilontarkan dalam bentuk canda namun hal tersebut sering menimbulkan efek negatif.

Dalam sebuah studi menyatakan, body shaming bisa berdampak buruk, salah satunya membuat korban benci terhadap dirinya sendiri. Selain itu, korban juga bisa memiliki kecenderungan untuk bunuh diri.

Apa itu Body Shaming?

Agar tidak menjadi pelaku, kita perlu mengenal lebih jauh apa itu tindakan body shaming? Body shaming memiliki pengertian tindakan mengejek bentuk tubuh orang lain.

Bisa dengan tujuan bercanda atau memang menghina. Wanita yang berbadan gemuk seringkali menjadi sasaran body shaming. Namun, bagi mereka yang bertubuh kurus juga kerap dirundung.

Tak hanya secara langsung, kegiatan mengolok-olok tersebut juga terjadi di media sosial, sehingga menjadi cyberbullying. Yang bikin khawatir, olok-olok tersebut akan menyebabkan masalah psikologis pada korbannya.

Bahaya Body Shaming yang Sangat Menyakiti Wanita

Perkataan-perkataan menyakitkan yang bersembunyi di balik alasan hanya bercanda tetap tidak bisa dibenarkan.

Sejatinya, perilaku body shaming bisa membahayakan orang, baik secara fisik maupun psikologis. Ini dia bahayanya :

1. Menurunkan rasa percaya diri korban

Korban body shaming cenderung merasa rendah diri dan marah kepada dirinya sendiri. Mereka tersugesti dengan perkataan orang lain sehingga selalu melihat bentuk fisiknya dari sisi negatif.

2. Meningkatkan risiko obesitas

Orang gemuk yang dibully justru mengalami peningkatan berat badan. Dalam sebuah studi, 6.157 peserta non-obesitas yang didiskriminasi karena bentuk tubuhnya, rentan mengalami obesitas di tahun-tahun mendatang dua kali lebih besar.

3. Meningkatkan risiko bunuh diri

Korban body shaming bisa depresi. Sedangkan depresi merupakan salah satu penyebab utama seseorang bunuh diri.

Tanda-tanda Seseorang Melakukan Body Shaming yang Sangat Melukai Wanita

Kebiasaan turun temurun dan standar sosial membuat body shaming dinilai sebagai sesuatu yang biasa.

Padahal, mengejek kondisi fisik orang lain bisa sangat berbahaya baik secara fisik maupun mental korban. Pelaku body shaming kadang tidak sadar sudah melakukan perilaku tersebut. Yuk kita kenali tanda-tanda seseorang yang melakukan body shaming.

• Memiliki perasaan lebih baik dari wanita yang obesitas atau memiliki kelebihan berat badan
• Mencela bentuk tubuh wanita gemuk dengan basa-basi bahwa kata-katanya merupakan candaan agar tidak dibilang sebagai perilaku negatif
• Berusaha terlihat lucu dengan memperolok bentuk tubuh orang lain
• Cuek saat ada orang yang memberikan celaan seputar bentuk tubuh seseorang
• Badan kurus atau ideal dianggap sebagai bukti kesuksesan dan ukuran kebahagiaan
• Menghakimi keputusan orang lain soal pilihan bentuk tubuhnya
• Menilai orang lain berdasarkan ukuran tubuhnya
• Orang lain dinilai rendah karena bentuk atau ukuran tubuhnya tidak sesuai dengan standar diri sendiri

Kategori Body Shaming yang Sangat Melukai Wanita

Banyak bentuk tak terduga dari body shaming, bahkan mungkin tak disadari telah menyakiti perasaan korbannya.

Beberapa kategori perbuatan body shaming yang sudah dirangkum beautymom adalah sebagai berikut

Baca Juga : 10 Langkah Menghadapi Suami yang Sedang Marah

1. Mengungkapkan Keprihatinan Terhadap Bentuk Tubuh Seseorang

Melontarkan kalimat seolah-olah menunjukkan kepedulian dan perhatian namun sebenarnya merupakan perilaku body shaming. Kalimat “Kalau kamu terlalu gemuk bisa kena diabetes” atau “Biar nggak gampang sakit harus diet,” terkesan menunjukkan kepedulian tapi sebenarnya menyakiti.

Pendiri brand pakaian plus-size CurveWOW, Darrel freeman, seperti dikutip dari Independent mengatakan banyak orang penuh prasangka dan tidak peka sehingga menganggap seseorang yang kelebihan berat badan itu tidak sehat.

Padahal tidak semua orang gemuk dietnya asal-asalan atau malas. Mereka gemuk bisa saja karena gangguan kesehatan. Mereka juga sudah menjalani gaya hidup sehat tapi badannya tetap gemuk. Kalau kamu tidak tahu kenyataan yang sebenarnya lebih baik berhenti menghakimi.

2. Ekspresi Kaget Ketika Ada Orang Gemuk Olahraga

Melihat seseorang yang kelebihan berat badan berolahraga jangan lantas membuatmu menampakkan ekspresi terkejut atau aneh. Bahkan memberi selamat karena dia masih mau berolahraga. Perilaku tersebut sudah termasuk bentuk body shaming atau fat shaming.

Sekalipun berbadan gemuk, mereka tetap bisa berolahraga dan melakukan berbagai aktivitas intensif. Teman wanitamu berhak mendapat tubuh sehat dengan berolahraga. Jadi bersikaplah biasa tak perlu memberi selamat.

3. Memberi Saran Soal Pakai Baju

Jangan memutuskan apa yang boleh dipakai dan tidak dipakai oleh temanmu. Menyarankan bagaimana dia harus berpakaian agar terlihat lebih langsing bukanlah hal yang baik, tapi justru sebuah praktik body shaming. Bisa saja temanmu malah merasa tersinggung. Kecuali dia memang meminta saran berbusana dari kamu.

Biarkan mereka memilih yang nyaman untuk diri mereka. Kita tidak boleh bersikap arogan dengan menyuruh mereka berbusana dengan cara-cara tertentu sesuai ukuran tubuh mereka.

4. Menghakimi Cara Diet Seseorang

Pilihan pakaian dan makanan merupakan hak dan kebebasan seseorang. Terlepas apakah yang mereka pilih itu baik atau tidak.

Yang jelas kamu tidak memiliki hak untuk memutuskan apakah orang gemuk tidak boleh makan es krim atau daging. Seseorang akan merasa tertekan dan stres jika terus-terusan didesak menurunkan berat badan. Lebih baik kamu dukung agar orang tersebut merasa bahagia dan percaya diri dengan ukuran tubuhnya.

5. Pujian yang Tidak Pada Tempatnya

“Wow, kamu sekarang cantik. Turun berapa kilo?”

“Kamu nggak gemuk, kamu terlihat cantik.”

Sekilas dua kalimat tersebut memiliki kesan memuji. Tapi komentar ‘positif’ itu justru bisa dianggap sebaliknya. Dengan mengatakan ‘kamu nggak gemuk, kamu terlihat cantik mengandung makna bertubuh gemuk tidak baik. Artinya, seseorang tidak akan dianggap cantik kalau bertubuh gemuk. Padahal, seseorang bisa terlihat cantik sekalipun dia bertubuh gemuk.

6. Skinny Shaming

Walaupun biasanya sasaran body shaming adalah orang gemuk, tapi orang bertubuh kurus juga kerap mengalaminya. Banyak masyarakat yang mengomentari orang yang terlalu kurus dengan kurang gizi.

Sebelum mengejek tubuh seseorang terlalu kurus atau ceking, ada beberapa hal yang perlu kamu pelajari. Ada beberapa orang yang memang sulit naik berat badan karena dia memiliki metabolisme tubuh yang cepat. Ada juga yang gemar berolahraga hampir setiap hari sehingga tubuh mereka tetap kurus. Mungkin juga ada yang bertubuh kurus karena mengalami gangguan pola makan sehingga harus menjalani perawatan intesif.

7. Kamu Lumayan Cantik untuk Ukuran Tertentu

“Kamu lumayan cantik untuk ukuran orang Asia, ukuran orang gemuk, ukuran orang yang kulitnya hitam, dan seterusnya”

Perkataan seperti itu menunjukkan kalau standar ‘cantik’ sangat dangkal. Padahal cantik bukan tidak hanya untuk orang yang bertubuh ramping, berkulit putih atau berambut hitam dan lurus. Kecantikan bisa datang dalam berbagai bentuk, ukuran tubuh dan warna kulit.

Baca Juga : Kencan Virtual, Ini Panduan Menghindari Masalah Hati dan Stres

Bagaimana Cara Menghentikan Body Shaming yang Melukai Wanita?

Jika sering memberikan komentar atau mengucapkan lelucon seputar topik tubuh teman atau orang lain, mulai sekarang ganti topik bercanda ke hal bermanfaat lainnya. Namun, jika kamu adalah korban body shaming ada beberapa tips untuk mengatasinya.

Hal paling sederhana adalah dengan mengganti topik pembicaraan. Bila ada yang mengkritik penampilan kamu, segera ganti topik pembicaraan. Misalnya dengan bertanya mengenai kabarnya.

Selain itu, kamu bisa memberi pendapatmu sendiri tentang bagaimana cara membentuk tubuh dan kesehatan kamu. Walaupun orang lain merasa mereka memiliki cara yang paling benar. Misalnya, jika seseorang terlalu memaksamu untuk mencoba diet tertentu, tegaskan kalau kamu bisa menjaga kesehatan diri dengan pola makan yang sehat tanpa diet khusus.

Kamu juga bisa membalas pelaku body shaming dengan riset yang sudah terverifikasi. Beri contoh sebuah penelitian, misalnya ada seseorang yang secara ekstrim menghentikan asupan makanannya, tapi malah mengalami keinginan makan yang lebih besar.

Sekali lagi, body shaming adalah perilaku buruk yang dapat menyakiti. Saking buruknya, pelakunya bisa dipenjara. Tindakan body shaming di media sosial bisa dijerat UU ITE. Jika ada yang melaporkan, pelakunya bisa terancam pidana penjara 4 tahun atau denda Rp 750 juta. Kalau saat ini kamu sedang mengalami masalah dengan penerimaan diri atau merasa tertekan dengan komentar orang lain terkait penampilanmu, jangan ragu untuk konsultasi ke psikiater atau psikolog.(buna mirza)