Apakah Temanku Sudah Menganggap Aku Toxic dan Menjauhiku, Mungkin Karena 10 Sifat ini | Beauty Moms
Sebagai makhluk sosial setiap orang sudah sewajarnya bergaul dengan orang lain. Dengan bergaul kita terhubung satu sama lain menjadi sebuah pertemanan. Pertemanan membuat kita jadi banyak tahu tentang berbagai informasi. Tetapi ada kalanya pertemanan dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Teman yang baik akan mendukung dan memberikan kontribusi positif di kehidupan kita. Berbeda dengan teman yang dianggap toxic, akan dianggap merusak kebahagiaan dan kesehatan mental teman-teman lainnya.
Biasanya seseorang yang sudah dianggap toxic perlahan akan mulai dijauhi oleh teman-temannya. Bila teman-teman sudah mulai menjauhi mungkin perlu introspeksi, barang kali ada beberapa ciri-ciri berikut ini dalam diri kita :
Mementingkan Diri Sendiri
Selain sebagai mahluk sosial, setiap manusia juga merupakan mahluk individu. Ada kecenderungan memprioritaskan diri sendiri, itu wajar. Namun dalam pertemanan ada hak orang lain juga yang perlu juga dijaga.
Menjaga pertemanan juga perlu memperhatikan hak teman. Bukan hal yang wajar ketika kamu selalu ingin dimengerti, tapi tidak mau mengerti temanmu. Sederhananya, ketika anda selalu bercerita mengenai kehidupanmu kepadanya maka kamu juga harus mendengarkannya ketika dia ingin bercerita. Begitupun dengan hal yang lain.
Merasa Selalu Benar
Dalam sebuah pertemanan pasti ada sebuah permasalahan. Jika salah, akui hal tersebut dan bertanggung jawab untuk memperbaikinya.
Berbeda dengan teman yang toxic dia akan merasa dirinya selalu benar, bahkan seandainya dia salah sekalipun sulit mengakuinya. Itu akan membuat pertemanan menjadi tidak sehat. Bahkan membuat teman kewalahan mengatasi sikap tersebut.
Kecemburuan
Cemburu dengan teman sendiri merupakan hal yang wajar. Namun jika selalu merasa cemburu dengan apa yang terjadi pada kehidupan teman, bahkan untuk hal yang kecil sekalipun itu sangat tidak baik. Merasa cemburu ketika melakukan kegiatan tanpa dirinya, merasa cemburu ketika teman lebih unggul atau merasa cemburu dengan hal lain juga membuat toxic dalam petemanan. Alangkah baiknya saling mendukung kelebihan masing- masing. Pun kalau harus bersaing, bersainglah secara sehat.
Sering Membuat Drama Salah satu Ciri Teman Toxic
Dalam satu waktu teman toxic akan membuat sebuah drama. Bahkan mereka rela berbohong agar drama tersebut dipercaya oleh orang lain.
Drama tersebut dibuat hanya untuk menjatuhkan temannya demi keuntungan dirinya sendiri. Tujuannya membuat temannya terlihat buruk di mata orang lain. Kita juga tidak bisa memprediksi suasana hatinya. Sehingga perlu berhati-hati berbicara dan bertindak dengannya.
Teman Toxic Suka Membicarakan Keburukan Teman Lainnya
Sesekali membicarakan orang lain tidak masalah dalam pertemanan. Namun ketika menjumpai teman yang toxic, mereka akan selalu membicarakan keburukan tentang orang lain. Padahal setiap orang pasti ada sisi baiknya.
Tentu ini akan mempengaruhi hubungan pertemananmu dengan teman yang lain. Karena kadang kita jadi berfikir macam-macam tetang dirinya. Dan itu bisa membuat kita menjadi berjarak dengan sesama teman.
Gemar Membandingkan Satu Teman dengan Teman Lainnya
Teman toxic akan selalu membandingan kehidupanmu dengan teman lain. Secara tidak langsung akan membuatmu ingin berkompetisi dengan yang lainnya.
Padahal hal itu sangat tidak perlu, karena itu akan membuat persaingan yang tidak berujung nantinya. Dan akan selalu membuat kawatir jika tidak bisa menjadi seperti temanmu.
Tidak Pernah Mengapresiasi Temannya
Sebagai teman harusnya mengapresiasi saat teman lainnya menorehkan prestasi. Berbeda dengan teman toxic, dia tidak akan pernah mengakui kelebihan temannya.
Cenderung cuek dan tidak peduli sama sekali. Malah terkadang membuat temannya terlihat buruk. Bahkan bukannnya memotivasi malah menjadikan seseorang menjadi pesimistis. Jika teman-teman kita sudah ogah diajak ngobrol barang kali kita memiliki sifat ini.
Suka Memanfaatkan
Berteman baik harusnya saling mendukung di berbagai kesempatan. Saling tolong menolong adalah wajar, dan itu baik. Tapi tidak untuk teman toxic, mereka hanya memanfaaatkan orang lain untuk kenyamanan hidupnya. Dia tidak peduli sama sekali dengan kehidupan orang lain.
Baca juga : Ingin Putus Hubungan, Hindari 10 Cara Keji Ini
Selama orang itu masih bisa dimanfaatkan, dia akan selalu ada. Namun ketika temannya sudah tidak bermanfaat lagi bagi dirinya. Dia akan meninggalkan dengan seenaknya, bahkan kadang dengan membuat masalah agar dia punya alasan untuk pergi.
Besikap Berbeda di Hadapan Orang Lain
Maksudnya di sini, bersikap berbeda yang mengarah ke orang yang bermuka dua. Ketika sedang bersama orang lain dia akan memperlakukanmu biasa saja. Mereka sedikit berbicara karena tidak mau terlihat dekat sekali denganmu. Padahal ketika sedang berdua dia terlihat akrab sekali. Ini menandakan jika dia sebenarnya orang yang bermuka dua.
Biasanya orang yang bermuka dua itu akan menyampaikan pembicaraan yang berbeda kepada orang lain untuk hal apapun. Hal ini bertujuan untuk keuntungan bagi dirinya sendiri, karena mereka mau amannya sendiri.
Penghasut dan Bisa Menghancurkan Hubungan dengan Teman Lainnya
Satu teman toxic akan menghacurkan hubungan pertemanan dalam sebuah komunitas. Kadang membuat kamu menjadi sangat buruk di mata yang lain. Begitu pula teman lainnya akan dibuat seolah-olah buruk di matamu. Karena seorang yang toxic sangat pandai menghasut. Mereka rela melakukan apa saja agar pertemanan dengan yang lain hancur berantakan.
Dia akan sangat senang jika anda terlibat masalah dengan yang lain. Tanpa memberi solusi, malah terkadang dia membumbui agar masalah menjadi besar. Penyampaian sesuatu yang tidak konsisten sehingga membuat pertemanan semakin terbelah.
Kita bisa berteman dengan siapa saja. Namun untuk menjadi sahabat lebih selektif. Karena jika bersahabat dengan orang yang salah, akan berpengaruh yang tidak baik bagi kehidupan kita. Untuk menghindari teman yang toxic memang tidak gampang. Yang perlu dilakukan hanya memberikan jarak dengannya. Hindarilah membicarakan hal hal yang bersifat pribadi dengannya. Dan tak perlu terlibat dalam kehidupan pribadinya. Besosialisasilah dengan orang-orang yang membuat dampak positif buat hidupmu. Mulailah tidak mencemaskan pendapat orang lain. (naraya ayudia)