Ingin Putus Hubungan, Hindari 10 Cara Keji Ini | Beauty Moms
Ingin Putus Hubungan, Hindari 10 Cara Keji Ini
Pepatah lama mengatakan, cinta tak harus selalu memiliki. Ada kalanya cinta kandas di tengah jalan dan tidak bermuara pada pernikahan. Banyak faktor yang membuat cinta tidak mampu menahan goda dan cobaan, hingga pasangan pada akhirnya terpaksa putus hubungan. Namun, ketika menyatakan ingin putus juga ada etikanya, jangan memakai cara-cara keji agar tidak ada masalah di kemudian hari.
Ya, sebagai orang yang pernah menjadi bagian dari perjalanan hidupmu, sengaja menyakiti mantan dengan cara kejam seharusnya tidak pernah terlintas dalam pikiranmu. Karena, dengan adanya pengalaman percintaan dari masa lalu, kamu akan tumbuh lebih dewasa dalam menata masa depan.
Masih bingung, bagaimana memutuskan hubungan tanpa harus saling menyakiti? Hindari 10 cara keji berikut ini:
1. Menghilang Bak Ditelan Bumi
Hilangnya cinta, bukan berarti membuatmu kehilangan akal sehat. Apalagi sengaja pergi tanpa kabar hingga membuatnya marah dan kecewa. Misalnya tidak membalas chat, tidak mengangkat telepon, bersembunyi saat didatangi ke rumah, dan sebagainya. Belum lagi kamu memblokir semua akses untuk bertemu, termasuk via media sosialmu.
Jika memang ingin mengakhiri hubungan lebih baik berkata terus terang dan sampaikan alasannya. Apalagi setelah menghilang sekian lama, kamu tiba-tiba muncul lagi di hadapannya dengan wajah seolah tidak pernah terjadi apa-apa. Itu akan memicu konflik yang lebih besar.
Bisa saja dia menganggap kalian memiliki hubungan karena belum resmi mengucap kata putus. Sedangkan kamu dalam posisi sedang membuka hati untuk yang baru. Wah bisa perang dunia keempat lho.
2. Memutus Hubungan Lewat Pesan Teks
Meski sepertinya sedang jadi tren, sebaiknya kamu jangan ikut-ikutan cara yang satu ini. Memutuskan hubungan melalui SMS maupun whatssapp (WA), termasuk golongan pengecut. Kenapa? Karena kamu tidak berani menghadapi masalah secara langsung dengan pasangan.
Mantanmu akan merasa diputus secara sepihak tanpa tahu alasannya. Rasanya pasti menyakitkan, diputus tanpa penjelasan. Bagi yang bermental baja, mungkin akan langsung move on tanpa perasaan tersiksa.
Tapi bagi mereka yang hatinya mudah terluka, bisa saja akan menerormu sampai mendapat kejelasan status hubungan kalian. Kamu nggak mau hidupmu terganggu sepanjang masa kan? Jadi, bicaralah langsung secara baik-baik.
Tegas dalam mengkomunikasikan alasan kenapa kalian harus putus. Gunakan kata-kata yang sopan yang bisa meyakinkan bahwa jalan terbaik dari hubungan kalian adalah berpisah. Yang namanya perpisahan, semanis apapun caranya, akan tetap menyakitkan. Tapi itu lebih terpuji dari pada melarikan diri dan jadi pecundang.
3. Mencari-cari Kesalahan Pasangan
Ketika kamu sudah malas dengan si dia karena banyaknya perbedaan prinsip maupun pandangan, bukan berarti mencari-cari kesalahannya agar kalian bertengkar lalu putus.
Beberapa orang memang kerap mencari-cari alasan agar bisa putus, tapi di sisi lain ingin namanya tetap “bersih” di mata orang lain.
Singkatnya ingin dianggap sebagai pihak yang benar. Misalnya menuduh si dia berselingkuh walau kenyataannya kamu yang sedang main hati. Bisa juga dengan membuatnya merasa bersalah dan kamulah yang selalu tersakiti. Wah, itu sih jahat banget.
So, tidak perlu mencari kesalahan pasangan, sekalipun itu ada. Bicarakan hal-hal yang membuat kamu memang tidak bisa mempertahankan hubungan lagi. Wajar jika dia marah dan kecewa. Tapi yakini saja, itu tidak akan lama. Toh, kehidupan akan tetap berjalan, waktu yang akan menyembuhkan.
4. Mengatakan “Kamu Terlalu Baik Buat Aku”
Kalimat yang tampak “sweet” ya, padahal sama sekali enggak! Logikanya, agar hubungan bisa langgeng, orang akan berusaha bersikap baik. Tapi anehnya, karena dia bersikap terlalu baik, kamu justru minta putus hubungan. Rasanya benar-benar nggak adil.
Walaupun kalimat itu tampak memuji, tapi di pihak korban, akan sangat menyayat hati. Terlihat sekali seperti alasan yang tidak masuk akal. Bisa jadi justru membuat si dia tidak mau terima dan ngotot untuk bertahan. Gunakan kalimat tegas tapi sopan untuk putus, karena itu lebih mudah dimengerti.
5. Ditinggal Selingkuh
Bisa dikatakan mungkin ini cara yang paling keji dan tidak disukai banyak orang. Bayangkan saja, saat sedang sayang-sayangnya, eh diputus pacar dengan cara berselingkuh.
Ya kalau cuma berselingkuh, tapi selingkuhnya plus-plus. Misalnya dengan sahabat dia sendiri. Dipastikan, dunia rasanya seperti mau tamat.
BACA JUGA : Tips Tidak Jadi Pelakor Meski sudah Terlanjur Mencintai Pria Beristri
Sebelum mencari cinta yang baru, sebaiknya selesaikan dengan yang lama. Itu cara yang lebih bijak. Sengaja berselingkuh agar si dia murka lalu minta putus, bukanlah cara yang elegan. Nama baikmu juga bisa rusak dan bisa dicap sebagai playgirl.
6. Memutuskan Pasangan di Depan Umum
Bertengkar dengan pasangan merupakan hal biasa. Tapi, ketika pertengkaran kalian terlihat di muka umum apalagi sampai memutuskan hubungan tentu bisa menarik perhatian khalayak ramai. Tindakan tersebut bisa sangat memalukan, buat kamu maupun dia.
Rasa sakit bisa segera dilupakan, berbeda dengan rasa malu yang bisa menetap seumur hidup. Hal itu juga harus kamu pikirkan. Cinta boleh saja pergi, tapi jangan jadi orang yang tidak manusiawi.
7. Sengaja Putus di Hari Jadian atau Ultah
Momen indah bagi seseorang biasanya saat dia merayakan anniversary atau ketika sedang berulang tahun. Hari itu dianggap spesial dan memiliki romansa kebahagiaan.
Jika kamu sengaja memakai hari tersebut untuk meninggalkan si dia, tentu akan membuat moodnya berantakan. Hari yang seharusnya penuh canda tawa, berganti dengan duka dan air mata. Kalau kamu tetap nekat melakukannya, kamu benar-benar pantas dinilai keji.
8. Mengajak Berlibur Lalu Diputus Begitu Saja
Kalau cara yang satu ini, menunjukkan kamu memang tidak punya hati. Kamu merencanakan liburan bersama pasangan, tapi bukan untuk bersenang-senang melainkan untuk memutuskan hubungan di tempat itu.
Nggak kebayang deh, habis berlarian di pantai, menikmati senja, menyeruput kopi bersama, berdua memandang matahari terbenam eh nggak tahunya setelah itu kamu memutuskannya. Mungkin kamu merasa puas sudah membuat perasaannya melambung tinggi, lalu sekejap dihancurkan sedemikian rupa.
Walaupun di masa lalu, sikapnya sangat buruk terhadapmu, tapi membalas dendam dengan cara yang seperti itu menandakan belas kasihmu benar-benar mati.
9. Berpura-pura Sibuk untuk Merenggangkan Hubungan
Mengaku sibuk untuk merenggangkan hubungan memang cara yang paling mudah untuk menuju ke arah putus hubungan. Rutinitas kalian bertemu akan semakin berkurang. Kamu juga sengaja mengurangi komunikasi dengan dia. Beralasan sedang sibuk kuliah, ada acara keluarga, tetanggamu hajatan, kucingmu melahirkan, dan segudang alasan lainnya. Hal itu akan membuat pasanganmu bertanya-tanya tentang perubahan sikapmu.
Ujung-ujungnya kalian bertengkar dan saat itulah kamu dengan mulus mengatakan ingin berpisah. Menuduh dia tidak bisa bersabar dengan kesibukanmu. Ide yang bagus, tapi penuh dusta. Katakan sebenarnya alasanmu ingin putus, bukan dengan menarik ulur perasaannya. Bagaimana jika itu terjadi sebaliknya, kamu juga akan marah diperlakukan dengan cara yang sama.
10. Berkata Sedang Malas Memiliki Hubungan Spesial
Dalam sebuah hubungan, apalagi yang sudah berlangsung lama, tak bisa dipungkiri kerap diterpa rasa bosan. Kamu yang sudah jenuh dengan pasangan, ingin cepat-cepat mengakhiri segalanya. Hal itu memang wajar.
Namun, jangan katakan kalau kamu ingin putus hubungan karena sedang malas memiliki hubungan spesial dengan siapapun. Padahal di tempat lain, kamu menjalin cinta dengan seseorang yang baru. Bisa ditebak, jika alasanmu hanya kebohongan semata.
Begitulah, sebelum nememukan seseorang yang tepat, cinta terkadang harus mengahabiskan entah barapa kali jatah gagalnya terlebih dulu. Ada yang sekali jadian langsung langgeng, tapi banyak pula yang putus sambung.
Namun, sekali lagi jangan menggunakan cara-cara kejam saat mengakhiri cinta. Patah hati sudah sakit, jangan dibuat lebih sakit. Salam sayang (buna mirza)