BeautyMom

Bahagianya Anak Kala Ayah Mengajak Bermain dan Bercerita | Beauty Moms

Cover Image for Bahagianya Anak Kala Ayah Mengajak Bermain dan Bercerita | Beauty Moms
BM
Buna Mirza

Bahagianya Anak Kala Ayah Mengajak Bermain dan Bercerita

Ayah memiliki peran penting dalam pengasuhan anak, sama seperti ibu. Ayah yang mau terlibat langsung dalam mengasuh dan mendidik anak akan berdampak positif bagi si kecil. Tak hanya prestasi akademisnya, kesehatan mental maupun fisiknya juga jauh lebih baik dibandingkan anak-anak yang tidak merasakan kehadiran sang ayah dalam proses tumbuh kembangnya. Dijamin, anak akan bahagia saat ayahnya mau mengajak bermain dan bercerita.

Sebuah penelitian di Inggris melakukan survei yang melibatkan anak-anak kelahiran 2000 hingga 2001.Penelitian tersebut dilakukan untuk melihat peran ayah dan pengaruhnya terhadap perkembangan kognitif dan perilaku anak. Dari hasil penelitian, ternyata anak yang cenderung aktif dan kreatif saat usia mereka 5 tahun memiliki kedekatan dengan ayahnya sejak mereka berusia 9 bulan.

Bahagianya Anak Kala Ayah Mengajak Bermain dan Bercerita-beautymom.id

Photo by Elly Fairytale from Pexels

Penelitian tersebut tak berhenti sampai disitu saja, tapi dibuktikan dengan nilai tes SDQ. Tes SDQ bertujuan mengetahui kesehatan psikologi anak. Rupanya jika ayah ikut merawat, memberi perhatian juga mengasuh anak sejak anak 9 bulan, anak tersebut akan memiliki kontrol emosi yang baik.

Pada 2007, penelitian lain menyatakan, ayah yang mau berperan mengasuh anak akan membentuk ikatan batin antara ayah dengan anak. Selain itu, ketika dewasa perilaku serta psikologis anak juga ikut terbentuk. Anak yang tidak merasakan peran ayahnya sejak kecil, biasanya memiliki emosi labil dan bermasalah dalam pergaulan saat menginjak usia remaja.

Manfaat Kehadiran Ayah Bagi Anak

Masih berdasarkan penelitian tersebut, perilaku sederhana dari ayah seperti memeluk, menggendong, mengajak bermain dan bercerita sejak usia anak 9 bulan, membuat anak kreatif dan psikologinya berkembang baik. Sedangkan, anak yang baru merasakan perhatian ayahnya saat umur 5 tahun, cenderung memiliki masalah perilaku.

Di sisi lain, ayah dalam merawat serta ikut mengasuh anak sejak dini, bisa membentuk anak memiliki kompetensi sosial, punya inisiatif terhadap lingkungan, dan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan baru.

Anak yang tumbuh tanpa kehadiran ayah memiliki kecenderungan berbeda, misalnya saat berada di sekolah, dia sulit untuk fokus, merasa terasing, merasa beda dengan teman-temannya, dan sering tidak masuk sekolah.

Sejumlah teori menyebutkan, anak laki-laki tanpa perhatian dari ayahnya, kebanyakan mengalami depresi, hiperaktif, murung dan sedih. Sedangkan anak perempuan yang ayahnya tidak ikut mengasuh, cenderung bersifat terlalu mandiri dan individualis. Untuk lebih jelasnya, beautymom akan merangkum manfaat keterlibatan ayah dalam pengasuhan si kecil

Sukses Meraih Prestasi

Ayah yang ikut mengasuh si kecil memiliki pengaruh yang besar, salah satunya prestasi di sekolah. Jika kesehatan mental anak baik, biasanya diikuti dengan prestasi anak yang meroket.

Anak Lebih Berempati dan Mau Bersosialisasi

Sama halnya seperti ibu, Ayah adalah teladan di rumah. Ketika ayah memberi contoh yang baik saat mengasuh anak dan mau membantu pekerjaan rumah tangga, otomatis anak akan melihat dan menyerap apa yang dilakukan ayah.

Hal itu bisa memunculkan rasa empatinya sedari dini. Anak mulai belajar memahami posisi dan perasaan orang lain. Seiring dengan itu, hubungannya secara sosial juga akan terbangun karena rasa empatinya sudah tumbuh.

Merasa Percaya Diri dan Aman

Anak yang mendapatkan rasa cinta yang tulus dari sang ayah, akan menjadi anak yang percaya diri. Dia lebih mudah mengambil keputusan. Selain itu, dia juga akan merasa aman dan tidak mudah dibully oleh teman-temannya.

Mencegah Perilaku Negatif Saat Dewasa

Anak yang memiliki banyak waktu bersama ayahnya kecil kemungkinan menunjukkan perilaku negatif di masa yang akan datang. Sebab, sikap ayahnya yang konsisten daalam merawat juga diimbangi waktu yang berkualias akan membuat anak tumbuh dengan sehat dan bahagia.

Baca : Lima Tren Parenting di Tahun 2021 yang Makin Berkembang

Mencegah Kekerasan dalam Rumah Tangga

Selama ini, dalam mendidik anak tujuannya kebanyakan agar anak pintar dan menurut apa kata orang tua, tapi melupakan bahwa kita juga harus menyiapkan mereka sebagai suami/istri dan ayah/ibu yang baik untuk anak-anak mereka kelak.

Bahagianya Anak Kala Ayah Mengajak Bermain dan Bercerita

Jika ayah memberi teladan selalu menghargai pasangan, anak-anak dan generasi selanjutnya akan memiliki sikap yang sama. Sehingga kasus kekerasan dalam rumah tangga bisa dihindari.

Cara Ayah Terlibat dalam Pengasuhan Anak, Salah Satunya Bermain dan Bercerita

Mengingat pentingnya peran ayah dalam membangun perkembangan mental dan fisik anak, para ayah harus mulai memperbaiki pola asuhnya. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan agar anak merasakan kehadiran sang ayah dalam kehidupannya.

Menyuapi atau Menemani Anak Makan

Memberi makan anak identik dengan tugas ibu. Ibu dinilai lebih sabar saat menyuapi anak. Apalagi saat anak melakukan gerakan tutup mulut alias mogok makan. Padahal memberi makan anak adalah momen membuat anak percaya kepada orangtuanya. Makan termasuk kebutuhan dasar anak. Ayah yang bisa memenuhi kebutuhan dasar tersebut dengan baik, maka rasa percaya diri anak akan tumbuh. Mulailah dari hal sederhana, misalnya saat anak bayi, anak suka minum susu.

Ayah bisa berperan memberikan botol susu tersebut dan mendampingin anak saat meminumnya. Berikan dengan tenang dan tersenyum. Tak lupa, ajak anak berbicara, supaya ada ikatan antara ayah dengan anak. Contoh lain, saat anak mulai memasuki usia MPASI, ayah bisa belajar menyuapi anak menu pertamanya. Pancaran mata bahagia dari ayah, bisa menularkan energi positif bagi anak.

Belajar Mengenali Mood Anak

Meskipun masih bayi, anak sudah bisa berekspresi dan berkomunikasi dengan orang-orang di sekelilingnya. Tapi, karena mereka belum bisa berbicara, mereka tidak bisa menjelaskan perasaan mereka dengan tepat. Tak hanya orang dewasa, bayi pun bisa merasa frustasi jika apa yang dia inginkan tidak dipahami. Wajar jika mood anak kecil sering cepat berubah.

Untuk itu, sebaiknya ayah mulai mempelajari bahasa tubuh anak. Memang butuh waktu, tapi jika sering mendampingi, lama-kelamaan akan hapal bahasa tubuh yang ditunjukkan. Misalnya, memukul-mukul sesuatu saat merasa kesal atau gelisah. Ayah yang peka, akan mengantisipasi hal tersebut agar si kecil tidak terlanjur marah. Ayah bisa membantu mengomunikasikan apa yang dirasakan anak. Secara tidak langsung, ayah mengenalkan konsep menghargai pada anak. Anak jadi merasa dirinya penting. Ujungnya, rasa percaya dirinya pun tumbuh.

Bermain dan Bercerita

Rayakan kebersamaan ayah dan anak dengan father day. Hari dimana menghabiskan waktu hanya berdua dengan ayah. Tidak harus melakukan permainan yang menguji adrenalin, ayah bisa membangun kedekatan emosi dengan permainan sederhana.

Cobalah untuk membangun balok, mewarnai, menggambar, atau minimal membacakan buku cerita kepada anak. Dari situ ikatan cinta antara ayah dan anak akan semakin erat.

Menjadi Pendengar yang Baik

Si kecil memiliki masalah di sekolah atau dengan teman bermainnya? Jangan cuek dan biarkan dia berkeluh kesah. Termasuk jika dia memiliki impian dan cita-cita.

Ayah harus menjadi pendengar yang baik. Buat si kecil merasakan kenyamanan di rumah karena ada ayah yang selalu menyediakan bahunya untuk bersandar.

Baca : 6 Langkah Melatih Kemandirian Anak, Salah Satunya Harus Tegas

Selama ini ayah hanya berperan sebagai pejuang nafkah. Banyak para ayah yang hanya sibuk mencari uang namun abai terhadap pengasuhan anak. Ayah ada tapi tidak dirasakan kehadirannya oleh anak. Tapi, tidak ada kata terlambat untuk berniat baik. Mulai sekarang lakukan tips di atas demi membina hubungan baik antara ayah dan anak. Maka kelak, anak akan tumbuh menjadi sosok pribadi yang baik berkat keteladanan ayahnya. Selamat hadir di ruang cinta, Ayah!

Yuk Share Artikel Ini ! Perawatan Rambut Menggunakan Bahan Alami

Cara Merawat Rambut Ikal